Selasa, 29 Oktober 2013

Produk berlabel SNI bantu Indonesia hadapi pasar bebas ASEAN

            
            Pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dua tahun mendatang harus dibarengi dengan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI). Sistem standarisasi produk dan teknologi ini bisa mengurangi arus produk tak berkualitas.
            Pemerintah menyadari dalam perdagangan internasional, standar telah menjadi bahasa kedua setelah mata uang. Ketika SNI sudah diterima oleh negara lain, artinya Indonesia memiliki keunggulan komparatif.
            Selain SNI, instrumen penjamin mutu yang sudah diterapkan Indonesia adalah penilaian kesesuaian dan metrologi, atau penyeragaman satuan pengukuran. Di sisi lain, Kepala BSN Bambang Prasetya melaporkan, hingga tahun ini, lembaganya telah menetapkan 9.320 SNI buat bermacam produk maupun jasa. Sebanyak 7.561 SNI masih berlaku, sisanya harus dikaji ulang karena harus disesuaikan dengan perkembangan pasar dan IPTEK.
               Selain itu, Bambang menjelaskan bahwa sejak 2010 pihaknya telah mengirim 88 notifikasi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Isinya adalah menyeragamkan regulasi teknis standarisasi di Indonesia. Pengakuan terhadap SNI juga telah diberikan 150 negara anggota WTO.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar