Kamis, 10 Oktober 2013

Dear Diary,,,,,

Minggu, 6 Oktober 2013
                Seperti biasa, jadwal bulanan arisan keluarga, kebetulan jatuh pada tanggal 6 Oktober. Papa menganjurkan orang dirumah aku untuk berangkat setiap acara kluarga, karena hanya diacara tersebut bisa kumpul dengan keluarga besar, yang masing-masing punya kesibukan dihari biasa. Pas sampai di rumah saudara yang ketempatan, disana sudah ramai. Benar-benar keluarga besar yang kumpul, sampai ke mbah-mbah yang sudah tua pun datang. Aku selalu menanamkan dalam pikiran aku, datang keacara tersebut bukan untuk mengharapkan mendapatkan arisan atau buah tangan dan semacamnya, tetapi untuk menyempatkan waktu berkumpul dengan keluarga besar.

Senin, 7 Oktober 2013
                Semua orang yang kenal aku juga tau kalau aku sporter bola, maniak sama pertandingan bola, apalagi kalau mainnya di Gelora Bung Karno. Tim kesayangan aku Arema Indonesia. Berhubung yang main Timnas U19 jadi menurutku tidak kalah penting untuk dihadiri. Sangat berusaha mengosongkan jadwal agar bisa menghadiri 3 pertandingan, tanggal 8 Oktober Indonesia Vs Laos, tanggal 10 Oktober Indonesia Vs Philipina, tanggal 12 Oktober Indonesia Vs Korea.
                Kebetulan hari Sabtu tanggal 12 Oktober bentrok dengan jadwal praktikum. Aku punya pikiran untuk pindah shift praktikum ke kelas lain dengan alasan sedikit berbohong agar mendapatkan izin dan bisa menjalankan tugas negara membela timnas. Emang dasar bohong itu dilarang Tuhan. Tidak lama dari itu mama telfon, ngasi kabar kalau tante masuk RS, dan aku menemani tante d RS setelah perkuliahan selesai karena anaknya tante harus bekerja. Dan aku juga harus membatalkan semua jadwal nonton pertandingan timnas yang sudah aku rencanakan dari jauh-jauh hari.
                Dan ketika masuk praktikum ke kelas lain, akhirnya aku tidak jadi berbohong untuk alasan pindah shift ke kelas tersebut.

Selasa, 8 Oktober 2013
                Rabu, Kamis, Jumat aku tidak ada jadwal kuliah, jadi setelah selesai perkuliahan aku langsung pulang ke rumah dan siap-siap untuk pergi ke rumah tante. Aku sudah membulatkan tekat untuk membatalkan rencana sebelumnya. Bagiku keluarga No 1.
                Aku sampai di rumah tante sekitar jam 7 malam dengan membawa pakaian satu koper. Kebetulan libur panjang karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha jadi bisa sekalian liburan di rumah tante.
                Ternyata hari itu tante sudah dibawa pulang kerumah karena tante sudah tidak betah di RS. Tetapi dengan syarat harus menjalankan terapi di RS selama 6x dan mengikuti segala macam check medis lainnya.
                Tepat jam 8 malam, pertandingan Timnas U19 Indonesia Vs Laos dimulai. Ada sedikit rasa kecewa dihati karena tidak bisa mendukung langsung Timnas Indonesia di stadion. Tapi semua itu pasti berlalu, dan nanti juga ada pertandingan-pertandingan berikutnya. Sekarang yang harus aku lakukan adalah menjaga tante tulus dan ikhlas. Siapa tau tante sembuh dijaga sama aku, kan aku juga yang dapt pahalanya.

Rabu, 9 Oktober 2013
                Hari pertama nemanin tante terapi dan jalanin serangkaian check medis. Hari ini jadwal terapi jam 2 siang, jadi paginya bisa bantu masak dan beres-beres rumahnya tante. Ketika pekerjaan rumah hampir selesai, tante kejang-kejang. Takut campur bingung, soalnya om lagi tidak dirumah. Dan aku tidak tau harus berbuat apa. Ternyata memang seperti itu efek obatnya. Aku sudah ketakutan, tapi tante malah biasa aja.
                Pekerjaan rumah dihentikan sejenak karena aku harus mengurut-urut tante. Tante bilang bagian badan sebelah kiri mati rasa kalau lagi kumat. Ada sekitar 1 jam mengurut-urut tante dan akhirnya normal lagi. Kemudian  lanjut menyelesaikan pekerjaan rumah yang tadinya sempat tertunda.
                Hari menunjukkan pukul 12 siang. Siap-siap untuk berangkat ke RS. Sesampai di RS langsung menuju ruang pendaftaran untuk terapi. Dokter terapisnya baik, sangat sabar dan telaten mengajari tante melakukan gerakan yang harus dilakukan untuk proses penyembuhan. Setelah itu selesai, langsung menuju ruang dokter untuk berkonsultasi. Karena aku tidak boleh masuk, jadi aku menunggu tante dan om di ruang tunggu. Miris melihat keadaan sekitar. Aku jauh lebih beruntung dibanding sebagian besar orang di ruangan itu. Disitu aku baru menyadari kalau kesehatan itu mahal.

Kamis, 10 Oktober 2013
                Hari kedua nemenin tante menjalani check medis. Jadwal hari ini dimulai dari pagi hari. Karena hari ini tante harus cek darah, jadi tante diharuskan berpuasa. Tidak tega melihat tante berpuasa, tidak puasa aja sudah lemas, apalagi harus berpuasa. Sesampai di laboratorium om ke meja pendaftaran. Ada 16 check medis yang harus d lakukan tante. Waooowww. Dahsyat.
                Setelah selesai di laboratorium langsung menuju RS dengan keadaan tante yang sempoyongan. Tante masih belum boleh makan karena masih ada pemeriksaan yang harus dijalani tante dengan keadaan berpuasa. Masuk ke ruang Diagnostik dan Radiologi. Ruangannya aja di kunci dan ada satpan yang menjaga 24 jam di depan ruangan tersebut. Sadar kalau penyakit tante itu tidak bisa di spelekan.
                Setelah itu selesai, langsung menuju ruang dokter untuk konsultasi. Di ruang tunggu, tante berbincang dengan seorang ibu-ibu yang menderita penyakit yang sama. Walaupun mereka baru saling mengenal, tapi mereka saling menguatkan dengan motivasi. Ada 1 kalimat yang masi teringat dibenakku, ibu itu bilang “Tuhan sudah ngasih kita kehidupan 50 tahun dengan fisik yang utuh, masa sekarang tuhan mau mengambilnya sedikit saja kita tidak terima? Itu juga demi kebaikan kita.”
                Dari situ aku menyadari, kalau kita hidup didunia hanya karena seizin Tuhan, semua yang kita miliki itu hanya pinjaman dari Tuhan yang kapan saja bisa diambil oleh-Nya. Dan pada akhirnya kita semua akan kembali kepada-Nya.

Nama : SUTIANI NOVITA
NPM  : 26210764
Kelas  : 4EB17

Tidak ada komentar:

Posting Komentar