Menteri Keuangan Chatib Basri sumringah dengan data-data
perkembangan ekonomi negara maju. Selepas China pada triwulan III berhasil
tumbuh 7,6 persen, Jepang dilaporkan turut menuai capaian positif dengan
peningkatan ekspor 14,7 persen pada periode yang sama.
Chatib percaya, perkembangan itu bisa mendorong sektor riil, terutama perdagangan Indonesia ke negara-negara tersebut. Sebab China dan Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbanyak Tanah Air.
Menkeu masih menunggu data Badan Pusat Statistik (BPS) awal November nanti buat memastikan dampak positif tersebut. Namun dia yakin, tren surplus yang berhasil dicapai pada neraca perdagangan Agustus, dapat berlanjut. Minimal, kalaupun defisit, nominalnya bakal kecil.
Untuk sementara, fokus pemerintah menjalankan paket kebijakan ekonomi yang dilansir Agustus lalu. Ditambah lagi, Chatib berharap impor produk minyak dan gas (migas) bisa ditekan agar terus turun sampai akhir tahun. Dengan demikian, neraca pembayaran yang selama ini tergerus akibat defisit perdagangan bisa membaik.
Chatib percaya, perkembangan itu bisa mendorong sektor riil, terutama perdagangan Indonesia ke negara-negara tersebut. Sebab China dan Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbanyak Tanah Air.
Menkeu masih menunggu data Badan Pusat Statistik (BPS) awal November nanti buat memastikan dampak positif tersebut. Namun dia yakin, tren surplus yang berhasil dicapai pada neraca perdagangan Agustus, dapat berlanjut. Minimal, kalaupun defisit, nominalnya bakal kecil.
Untuk sementara, fokus pemerintah menjalankan paket kebijakan ekonomi yang dilansir Agustus lalu. Ditambah lagi, Chatib berharap impor produk minyak dan gas (migas) bisa ditekan agar terus turun sampai akhir tahun. Dengan demikian, neraca pembayaran yang selama ini tergerus akibat defisit perdagangan bisa membaik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar